Sabtu, 17 Juli 2010

yes, i'm a scorpio girl

Dari sekian banyak ramalan atau apalah yang gue baca, selalu nyebutin kalo orang yang punya zodiak scorpio itu biasanya berkemauan keras (keras kepala), pendiem, pendendam, panjang akal, gigih, tekun, dll lah pokoknya .
terakhir gue baca di situs web, mereka nulis gini nii :

"Para scorpio merupakan orang yang giat, emosional dan pasif. Mereka suka bekerja keras dan berkerjaya; mereka selalu melihat hidup dari sisi pahitnya. Mereka tidak menyukai kelemahan baik dalam diri mereka sendiri mahupun dalam diri orang lain. Mereka sangat dermawan dan penuh kasih dan selalu membela kaum yang lemah.

Mereka pandai menyimpan rahasia dan memiliki insting yang kuat. Daya tariknya ada pada tatapan matanya yang dapat menarik orang dengan kekuatan magnetiknya. Scorpio dapat menjadi orang yang setia, namun juga musuh yang berbahaya. Mereka pribadi yang penuh etika dan berpegang teguh pada peraturan yang mereka yakini dalam hidup mereka.

Sikapnya yang suka menolong, setia membuat orang yang mengenalnya merasa beruntung berada di pihaknya. Jika kamu berada di pihak yang berlawanan dengannya, maka ia akan menjadi musuh yang pendendam dan kejam. Sedikit orang yang boleh menyedari kemampuan sejati scorpio kerana sikapnya yang pendiam dan rendah hati terhadap apa yang telah mereka capai. Mereka orang yang selalu menepati janjinya dan jarang menarik kembali kata-kata yang telah terucap dari mulut mereka. Mereka pengamat yang cermat dan pandai mengukur situasi. Mereka tidak pernah terlibat dalam situasi tanpa persiapan yang matang, maka dari itu mereka selalu menjadi pesaing yang teguh. Mereka selalu bersedia menolong yang lemah, penuh informasi dan pandai menjaga rahasia."

okay, gue emang bukan orang yang percaya banget sama yang namanya ramalan. tapi gue itu orangnya amat sangat penasaran, dan jadilah gue nyoba baca-baca tentang ramalan, terutama yang menyangkut diri gue .
emang sii nggak semua ramalan itu bener, tp kalo gue baca kutipan diatas itu 80% bener mengenai diri gue.
yes, i'm a scorpio girl. cewek yang bisa setia banget sama pasangannya, tapi kalo pasangannya itu bikin orang scorpio sakit hati jangan harap bisa berhubungan baik lagi sama orang scorpio.
gue itu sangat pemilih. karna melalui insting gue bisa tau orang yang baru gue kenal itu akan membawa dampak positif atau negatif buat diri gue nantinya.
jadi, buet orang yang dari awal kenal udah gue jutekin, itu bararti gue nggak merasa comfort sama kalian.

dan banyak juga ramalan yang nyebutin bahwa orang scorpio itu sangat cocok jadi agen rahasia, karena mereka bisa mencari informasi tanpa dicurigai orang lain. istilah katanya, mereka itu bisa menjadi penyusup yang handal tanpa menimbulkan kecurigaan. hahaha... gue rasa keahlian itu juga ada didalam diri gue. emang sii kedengerannya menakutkan, karna bisa tau rahasia orang-orang tanpa orang itu sadari. tapi tenang.. gue bukan tipe orang yang suka manfaatin keahlian gue itu untuk keuntungan diri gue sendiri kok. gue pasti akan mikir beribu-ribu kali kalo pengen ngebongkar rahasia orang lain, dan akhirnya niat jahat itupun nggak jadi terlaksana karna ada begitu banyak konsekuensinya. dan gue nggak akan mencampuri urusan orang lain, karena gue sendiripun paling benci kalo ada orang yang ikut campur dalam kehidupan pribadi gue.

ini nih salah satu tulisan yang mencerminkan cara gue berteman :
"Si Scorpio yang misterius dapat berubah menjadi teman terbaikmu atau jadi musuh terburukmu. Aturan pertama yang perlu kamu tahu bila kamu berteman dengan mereka yaitu, jagnan pernah mengusik mereka atau ikut campur urusan mereka. ‘Sengatan’ mereka kuat lho…, dan mereka juga tidak mudah melupakan kesalahan orang yang pernah mengusiknya.

Tapi, tidaklah sulit untuk menjalin persahabatan dengan orang Scorpio. Selama kamu dapat membuktikan bahwa kamu itu cukup baik untuk dijadikan temannya, Scorpio dapat menjadi teman yang baik dan setia. Kamu tidak akan pernah tau apa yang ada di dalam pikiran mereka, dan kamu juga jangan berusaha mengorek-ngoreknya, tapi rahasia mereka dapat membuat kamu terkagum-kagum.

Scorpio tidak menyukai penjilat, jadi bila mau memuji mereka, katakanlah dengan tulus. Orang Scorpio biasanya tidak memiliki banyak teman, tapi mereka akan setia pada teman yang cocok dengannya. Dalam kehidupan mereka, persahabatan tidak terlalu penting, tapi mereka akan menjalin hubungan dalam jangka waktu yang lama.

Bila dibutuhkan, Scorpio siap membantu temannya dengan sepenuh hati, tapi kamu perlu mendapat sedikit firasat bahwa mereka melakukannya untuk tujuan yang baik. Berteman dengan orang Scorpio selalu penuh kejutan."

so..
inilah gue, sii cewek scorpio :)

Rabu, 05 Mei 2010

Draft cerpen tugas pas kelas XI

SADAR DONG, NDRA ..!!!


Driiinnnggg …

Jam weker di samping tempat tidur Andra berbunyi nyaring. Perlahan ia membuka mata dan melirik jam tersebut yang menunjukkan pukul 05.45 WIB, kemudian ia melenggang menuju kamar mandi.

☺☺☺

Andra keluar dari kamar kost-nya dan menyapa teman-temannya yang berada di ruang tv dan bergegas kearah garasi untuk mengambil motor yang akan ia gunakan menuju sekolah. Tiba-tiba ringtone ponselnya berbunyi. Ia tersenyum ketika melihat nama yang tertera di layar ponselnya,ternyata itu dari Lalaa, pacarnya.

Ada apa Laa,kok pagi-pagi udah nelpon?”Andra buka suara duluan.

“Kamu mau berangkat sekolah ya?”terdengar suara Lalaa dari ujung telpon.

“Iya, kenapa?”

“Anterin aku berangkat les dong, mau nggak?”

“Yaudah, kamu tungguin aku ya !”

Andra menutup telpon dan langsung bergegas menuju rumah Lalaa. Pacarnya ini meminta Andra untuk mengantarkannya les matematika pagi ini sebab Lalaa masuk sekolah pada siang hari.

☺☺☺

Satu jam kemudian Andra sudah sampai di depan rumah Lalaa. Ia memacu motornya dengan kecepatan tinggi karena jarak rumah Andra dan Lalaa lumayan jauh. Andra tinggal di daerah Pondok Gede sedangkan Lalaa di Jakarta Pusat.

Hari ini lagi-lagi Andra bolos sekolah hanya untuk mengantarkan Lalaa. Saat sedang menunggu Lalaa, ponselnya berbunyi tanda sms masuk.

From : Devha

Ndra. Lu koq gak msuk skolah sih?

Pzti krna Lalaa lg deh.

From : Reza

Sob, bolos lg lu?

Knp? Skt or ngnterin Lalaa?

Andra menutup ponselnya tanpa membalas sms dari kedua sahabatnya, Reza dan Devha.

☺☺☺

Andra melirik jam yang melingkar di tangannya yang menunjukkan pukul 14.00 WIB. Saat ini ia ada di hadapan Devha dan Reza, mereka janjian di Starbucks Coffee, TAMINI Square.

“Andra .. Andra .. mau sampe kapan sih lu kayak gini terus?”tanya Reza membuka percakapan.

“Yah ..gue juga nggak tau, emang kenapa sih?”

“Lu masih tanya kenapa. Ndra, masa sih Cuma buat Lalaa, lu rela ngorbanin sekolah lu. Gue tau lu pinter, tapi kalo lu jarang masuk sekolah semua itu percuma Ndra.”

“Udahlah Za, gue tau kok. Tapi semua itu kan gue yang jalanin. Nggak ngaruh juga kan sama lu?”jawab Andra dengan santainya.

“Oke..semua ini emang nggak ngaruh sama gue. Tapi sebagai sahabat gue Cuma berusaha buat ngingetin lu doang.”

“Thank’s kalo gitu Za. Tapi lu nggak perlu repot-repot, ini urusan gue.”jawab Andra dengan suara pelan tapi cukup mengena di hati Reza.

Devha memilih diam memandangi kedua sahabatnya yang sedang berdebat. Pada saat seperti ini, ia tidak yakin bisa menenangkan Andra,maka-nya ia menyerahkan semua kepada Reza.

☺☺☺

Andra sudah berada di kelas, pagi ini Lalaa tidak memintanya untuk mengantarkan kemana-mana. Reza dating menemuinya di kelas dan memberitahukan bahwa ia di panggil ke ruang kepala sekolah.

☺☺☺

“Ndra, tadi lu kenapa di panggil ke ruang kepsek?”tanya Devha dan Andra antusias.

Andra menghembuskan nafas dan menyandarkan punggungnya ke kursi kantin.”Gue di pindahin ke IPS, sob. Katanya karena gue sering nggak masuk sekolah dan prestasi belajar gue menurun drastis.”

Reza baru membuka mulut dan belum sempat mengeluarkan suara tapi Andra sudah berbicara lagi.”Iya gue tau lu pasti mau bilang semua ini gara-gara Lalaa. Iya kan?. Nggak papa kok, yang penting gue masih bisa tetep sekolah.”

Devha akhirnya buka mulut.

“Ndra, kali ini lu dengerin gue ya. Buat apa sih semua ini? Kenapa Lalaa lebih penting dari sekolah lu?”

“Karena gue sayang sama dia.” sahut Andra singkat.

“Sayang? Lu pernah mikir nggak sih, Lalaa itu beneran sayang nggak sama lu. Kalo iya, nggak mungkin dia ngebiarin cowok-nya bolos sekolah, harusnya dia ngelarang lu biar nggak bolos.”

Andra terdiam. Devha melanjutkan omongannya lagi.

“Kok diem Ndra, jawab dong pertanyaan gue. Menurut lu Lalaa beneran sayang nggak sama lu?” Devha mengulangi pertanyaannya.

“Menurut gue dia sayang kok ama gue, maka-nya dia selalu minta gue nganterin dia kemana-mana, supaya dia bisa tetep deket ama gue.” Jawab Andra dengan yakin.

“Oh .. jadi menurut lu gitu. Kalo gitu gue nggak bisa ngomong apa-apa lagi Ndra. Lu tuh terlalu susah buat ngerti semua itu.”

“Bener kata Devha Ndra. Mulai sekarang gue sama Devha nggak akan ikut campur urusan lu sama Lalaa, iya kan De?” sahut Reza.

Devha yang sedang asik menyeruput es the manis hanya menjawab dengan anggukan.

☺☺☺

Devha dad Reza menepati kata-katanya. Selama beberapa minggu ini mereka tidak pernah ikut campur urusan Andra dan Lalaa lagi. Saat berkumpul mereka membicarakan topic-topik lain. Setelah di pindahkan dari jurusan IPA ke IPS, Andra masih sring membolos, sampai kedua sahabatnya ini merasa serba salah dan akhirnya memilih diam karena mereka tidak tau lagi bagaimana cara untuk menyadarkan Andra dari kondisi ini.

☺☺☺

Andra memacu motornya dengan kecepatan tinggi. Saat ini perasaannya sedang kacau, sinar matahari seakan tidak bersahabat dengannya saat ini. Ia menghentikan motornya di depan sebuah gedung tua yang pembangunannya tidak terselesaikan. Andra memarkir motornya dan perlahan menaiki anak tangga agar dapat sampai di lantai teratas gedung ini.

☺☺☺

Andra duduk di bibir gedung bagian belakang. Dari sini ia bisa merasakan hembusan angina dan melihat kendaraan yang berlalu-lalang di bawahnya. Ia sedan berfikir bagaimana cara memberitahu orangtua-nya, bagaimana sikap kedua sahabatnya, dan bagaimana keadaan nantinya jika mereka sudah mengetahui hal ini.

Andra menatap ragu sesuatu di tangannya, di sana ada sebatang rokok yang ia yakini akan sedikit mengurangi beban pikirannya. Beberapa menit ia menatap rokok itu dan akhirnya ia memutuskan untuk menyalakan rokok tersebut. Andra menghisap rokok-nya dalam-dalam kemudian menghembuskan asapnya ke udara. Ia sudah merasa sedikit rileks. Ponselnya berdering namun ia tidak menjawabnya, ia meletakkan ponsel itu di belakang tempat ia duduk.

☺☺☺

Devha dan Reza sedang bingung mencari Andra, sepulang sekolah mereka langsung ke tempat kost Andra tetapi yang mereka cari tidak ada di tempat. Kemudian mereka mengunjungi Starbucks Coffee dan hasilnya nihil. Mereka mencoba menghubugi ponsel Andra namun tidak ada jawaban. Awalnya mereka ragu dan akhirnya menghubungi Lalaa untuk memastikan keberadaan Andra, namun Lalaa juga tidak mengetahuinya.

Reza akhirnya mengingat sesuatu dan langsung menarik Devha ke boncengan motornya.

☺☺☺

Lalaa sedang mengobrol dengan sahabatnya di kantin sekolah. Ia kaget ketika Devha menelpon untuk menanyakan Andra. Tapi tampaknya Lalaa tidak mau tau apa yang sebenarnya terjadi. Setelah menutup telpon, ia meletakkan ponsel diatas meja kantin tepatnya disebelah kanan siku-nya. Makanan pesananya datang, tidak sengaja siku-nya menekan tombol 2 di ponselnya yang langsung terhubung pada ponsel Andra.

☺☺☺

Andra melirik ponselnya lalu menekan tombol answer. Ia berpikir, mungkin di saat seperti ini Lalaa adalah orang yang tepat untuk mencurahkan isi hatinya.

“Halo ..”. sapa Andra di speaker ponselnya.

“Halo, Laa.” Ia mengulangi karena tidak ada jawaban dari seberang sana, ia hanya mendengar suara Lalaa yang sedang berbicara dengan seseorang dan Andra memutuskan untuk mendengarkan percakapan mereka.

“Gila Laa, lu pake sambel banyak banget.” tanya seseorang . ia mengenali suara itu adalah suara Dita.

“Nggak papa, udah biasa kali.” kali ini suara Lalaa yang terdengar.

“Oiya Laa, Andra apa kabar tuh? Kok dari kemaren gue nggak liat dia.”

“Nggak taut uh anak kemana, tadi aja temennya nelpon, gue bilang aja nggak tau.”

“Coba lu hubungin dia.”

“Ngapain. Biarin aja. Mau kemana aja sih itu urusan dia, yang penting dia harus ada saat gue butuh dia.”

“Lalaa .. dia itu kan cowok lu, lu kok nggak peduli gitu sama dia.”

“Dia emang cowok gue, tapi gue nggak serius kali, sama dia.”

Andra semakin mendekatkan speaker ponsel ke telinganya.

“Maksud lu apa sih Laa? Kok bisa-bisanya lu bilang nggak serius sama Andra, padahal dia tuh kayaknya sayang banget sama lu. Dia rela bolos sekolah cuma buat nganterin lu, buat ini-itu yang menurut gue nggak penting.”

“Kalo itu sih salah dia, kenapa dia mau gue suruh-suruh. Coba kalo dia nolak, gue juga nggak bakal maksa kok.” jawab Lalaa dengan enteng.

“Parah lu Laa, cowok sebaik dial u giniin.”

“Bodo amat.”

Andra terdiam, lalu memutuskan sambungan telponnya. Ia melipat kedua kakinya keatas dan menenggelamkan wajahnya di depan lututnya. Kata-kata Lalaa yang barusan Andra dengar terlalu menyakitkan.

☺☺☺

Andra mengeluarkan kaleng minuman beralkohol dari dalam tasnya. Ketika ia berpikir Lalaa akan membantunya dalam masalah ini, ia sempat akan membuat kaleng minuman itu, namun saat mendengar semua pernyataan Lalaa, tanpa ragu-ragu ia langsung menenggak isi kaleng minuman tersebut.

Ia sangat merasa hancur, ia ingin menyalahkan Lalaa tapi ia juga menyalahkan dirinya sendiri yang tidak pernah mendengarkan kata-kata kedua sahabatnya. Setengah kaleng isi minuman itu ia habiskan dan tedengar suara langkah kaki dari arah belakang, tapi ia tidak memperdulikannya dan menenggak isi kaleng itu lagi.

☺☺☺

Perkiraan Reza benar, ternyata Andra memang ada di tempat ini, ia melihat motor Andra terparkir di samping gedung. Reza dan Devha langsung menuju lantai teratas gedung, mereka melihat punggung Andra yang tampaknya sedang menenggak sekaleng minuman. Reza dan Devha mendekatinya perlahan. Mereka kaget melihat minuman yang baru saja di tenggak Andra beserta rokok yang terseip di jari tangan kirinya. Dengan segera Reza merampas kaleng minuman dan menarik rokok yang ada di tangan Andra. Andra telonjak kaget melihat siapa yang datang dan kemudian membalikkan badan.

“Ndra, apa-apaan sih semua ini?” teriak Reza sambil menunjuk kaleng minuman dan rokok di tangannya.

“Ndra, kenapa sih lu kayak gini?” tanya Devha dengan suara yang lebih tenang.

Sorry sob. Gue bingung gimana caranya ngasih tau ortu gue.” Andra menjawab dengan suara parau dan wajahnya tampak kusam.

Reza duduk di sisi kiri Andra diikuti Devha di sisi kanan Andra. Tangan Reza dan Devhamelingkar di pundak Andra untuk menenangkannya.

“Sob, coba lu ngomong baek-baek ama ortu lu, gue yakin mereka bakal ngerti. Gue kenal banget ama mereka, mungkin awalnya mereka kecewa tapi setelah itu mereka akan ngasih yang terbaik buat lu.” Devha mencoba

menenangkan hati Andra.

Andra menghembuskan nafas kencang. ”Iya kalo itu gue juga yakin mereka bisa maafin gue, tapi gue gue nggak bisa ngeliat mereka kecewa. Gue gagal jadi anak yang membanggakan buat ortu gue, gue udah nyia-nyiain kepercayaan mereka.”

“Lu belum gagal kok Ndra, abis ini lu bisa ngasih yang terbaik buat mereka. Gue yakin lu bisa sob, lu berusaha ya. Masih ada kesempatan kok.” Jelas Reza sambil menepuk pundak Andra.

Disela percakapan mereka, terdengar dering ponsel Andra, ketika melihat nama di layer ponselnya dengan cepat Andra membuka casing belakang ponsel, mencopot baterai dan simcard lalu melemparkan simcard-nya ke udara. Reza dan Devha hanya bengong menatapnya.

“Kenapa sob?” tanya Reza dan Devha berbarengan.

Andra menceritakan semua yang ia dengar, tentang percakapan Lalaa dengan Dita.

“Nggak papa sob, cari yang laen dong, di sebelah kanan lu juga ada.” Jawab Reza yang membuat Andra tertawa.

Thank’s ya sob. Gue piker kalian bakal ninggalin gue dan gue janji ini pertama dan terakhir kalinya gu ngerokok dan minum karena gue udah nggak butuh itu semua, gue udah punya kalian.” Senyum Andra mengembang

☺☺☺

Andra, Devha dan Reza berangkat menuju Bandung (tempat tinggal ortu Andra) dan memberitahu mereka, bahwa Andra di drop out dari sekolah. Awalnya mereka shock tetapi mereka langsung mengambil keputusan yang bijaksana dan memutuskan agar Andra tinggal dan bersekolah di Bandung. Andra menyetujuinya setelah meminta pendapat kedua sahabatnya.

Sejak saat itu ia tidak pernah berhubungan lagi dengan Lalaa dan menghapus semua tentang Lalaa. Ia menjadikan ini semua sebagai pelajaran yang amat berharga untuknya.

☺☺☺

Andra, Devha dan Reza berada di gedung tua itu lagi, kali ini untuk melepas kepergian Andra ke Bandung. Mereka bertiga melingkarkan tangan ke pundak satu sama lain dan menunduk.

“Sob, walaupun lu di Bandung nggak sama kita lagi,tapi lu harus berusaha sebaik mungkin, tunjukin ama kita kalo lu pantes kita sebut sahabat.” Mulai terdengar suara Reza.

“Iya sob, walaupun kita udah kepisah jarak, kita nggak boleh lost contact. Minimal dua minggu sekali kita ngumpul.” Sambar Devha.

“Tenang aja sob, jarak Jakarta-Bandung kan nggak jauh-jauh banget. Kalo gue kangen dan butuh kalian, gue bakal langsung kesini kok dan gue bakal buktiin ama kalian kalo gue pantes dapet gelar sahabat kalian, gue akan selalu dengerin nasihat kalian dan yang pasti gue nggak mau ketipu lagi ama yang namanya cewek.” Jawab Andra.

“Eitz .. tunggu dulu, gue juga cewek nih.” Protes Devha yang membuat mereka semua tertawa terbahak-bahak.

☺☺☺